Sering Berkata Kotor, Ketua STAIN Harus Minta Maaf

Diposting oleh Blogger Newbie on Kamis, 19 April 2012

Sering Berkata Kotor, Ketua STAIN Harus Minta Maaf BANDUNG â€" Sejumlah bangunan milik Universitas Padjadjaran (Unpad) yang tersebar di beberapa titik strategis di Kota Bandung akan dikomersialkan dengan pihak lain.

"Kami (Unpad) punya aset, nilainya triliunan rupiah. Kalau dikerjasamakan sangat bermanfaat untuk kampus. Tapi nanti bentuk kerja samanya seperti apa masih dibicarakan, ada beberapa model, tapi memungkinkan adanya public private partnership," kata Rektor Unpad Ganjar Kurnia saat ditemui di Unpad, Jalan Dipatiukur, Kota Bandung, beberapa waktu lalu.

Bangunan-bangunan tersebut ada yang masih digunakan seperti di Jalan Dago No 4. Meski digunakan, kata Ganjar, namun penggunaannya tidak optimal. Selain itu, ada juga yang sudah kosong karena kegiatannya atau kantornya dipindahkan ke Jatinangor. Seperti bangunan yang ada di Casangkuy 62 dan Dago 248. Selain itu, salah satu bangunan di Kampus Dipatiukur juga akan dikerjasamakan. Ganjar menawarkannya menjadi tempat pelatihan, diklat, dan sebagainya.

"Kami juga akan memilih usaha apa yang nantinya bisa dikembangkan di bangunan-bangunan tersebut. Tentunya yang bisa mendukung kegiatan pendidikan. Misalnya Gedung IV Kampus Dipatiukur kemungkinan bisa digunakan, karena ada beberapa lantai jadi dua lantai untuk pelatihan dan sisanya untuk penginapan," ujarnya.

Sementara untuk bangunan di daerah Dago, kata Ganjar bisa digunakan untuk hotel. Namun, bukan hotel full komersial, tapi hotel universitas seperti yang sudah dimiliki beberapa perguruan tinggi seperti Institut Pertanian Bogor (IPB) dan Universitas Negeri yogyakarta (UNY). "Nantinya akan dikerjasamakan, yang jelas asetnya tidak lepas, karena itu aset Unpad dan untuk pajaknya nanti akan diperhitungkan. Semua aset tersebut dioptimalisasikan, lahannya juga luas, makanya harus dicari formulanya yang tepat," tuturnya.

Sementara itu, Ketua I IKA Unpad Sali Iskandar mengaku setuju dengan optimalisasi aset Unpad, asalkan keuntungannya dipergunakan atau dikembalikan ke lembaga. "Kalau nanti keuntungannya untuk membantu mahasiswa meneruskan kuliah di Unpad, kami mendukung. Tapi kalau sekonyong-konyong untuk bisnis, kami nggak setuju," ucapnya.

Menurut dia, kampus di Dipatiukur cukup luas sehingga perlu diberdayakan, tapi bukan dikomersialkan. (masita ulfah/koran si)(//rfa)

Kumpulan Informasi

Silahkan Like Halaman Fans Page Kami. Agar Kami Bisa Tetap Terhubung Dengan Anda Lewat Facebook Dan Dapatkan Informasi Unik dan Menarik Lainnya.

Artikel Terkait:

{ 0 komentar... read them below or add one }

Posting Komentar