Idri dianggap telah melecehkan mahasiswa dan dosen karena telah mengeluarkan umpatan dan kata-kata kotor. Koordinator KPK, Jailani, menyatakan, penghinaan yang dilakukan ketua STAIN menimpa hampir seluruh mahasiswa dan sebagian dosen. "Itu kami nilai melampaui batas, apalagi dilakukan di kampus. Oleh karenanya, kami menuntut agar dia (ketua) meminta maaf secara terbuka," ujarnya.
Jailani menjelaskan, jika permintaan tersebut tidak dilakukan, mahasiswa tidak akan segan-segan untuk menempuh aksi massa, dengan jumlah yang lebih banyak. Dia juga mengancam akan menempuh jalur hukum, bila ketua STAIN tidak meminta maaf secara terbuka. Lantaran tak digubris, mahasiswa menyegel ruangan ketua STAIN di lantai dua. "Kami kecewa karena yang bersangkutan tidak ada. Tunggu saja, kalau tetap tidak minta maaf, kami akan turun untuk aksi," ungkapnya.
Selang beberapa saat, mahasiswa ditemui Pembantu Ketua II STAIN Pamekasan Syaiful Arif. Menurut dia, Idri masih dalam perjalanan dari luar kota menuju kampus. Syaiful berjanji menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada Idri.
Dia juga berharap mahasiswa kembali kuliah dan tidak melakukan aksi protes. "Beliau (Idri) datang telat ke kampus karena masih ada kegiatan di luar kota," tegasnya. (subairi/koran si)(//rfa)
Kumpulan InformasiSilahkan Like Halaman Fans Page Kami. Agar Kami Bisa Tetap Terhubung Dengan Anda Lewat Facebook Dan Dapatkan Informasi Unik dan Menarik Lainnya.
 
{ 0 komentar... read them below or add one }
Posting Komentar